Selasa, 24 Maret 2015

farmakologi kebidanan


Bidan terampil & tepat saat memberikan obat.  Tidak sekedar memberikan pil untuk diminum atau injeksi obat melalui pembuluh darah, …namun juga mengobservasi respon klien terhadap pemberian obat tersebut.
Pengetahuan tentang manfaat dan efek samping obat sangat penting untuk dimiliki bidan
bidan memiliki peran yang utama dalam meningkatkan dan mempertahankan dengan mendorong klien untuk proaktif jika membutuhkan pengobatan.
Dengan demikian : bidan membantu klien membangun pengertian yang benar dan jelas tentang pengobatan, mengkonsultasikan setiap obat yang dipesankan, dan turut bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan tentang pengobatan bersama tenaga kesehatan lainnya.
Obat adalah substansi yang berhubungan fungsi fisiologis tubuh dan berpotensi mempengaruhi status kesehatan. Pengobatan / medikasi adalah obat yang diberikan untuk tujuan terapeutik / menyembuhkan. Obat dapat diklasifikasikan melalui beberapa cara, antara lain berdasarkan : bahan kimia penyusunnya, efek yang ditimbulkan baik didalam laboratorium maupun tubuh manusia.
Pemberian Obat. bidan harus memperhatikan hal berikut :
Interpretasikan dengan tepat resep obat yang dibutuhkan
Hitung dengan tepat dosis obat yang akan diberikan sesuai dengan resep
Gunakan prosedur yang sesuai dan aman, ingat prinsip 5 benar dalam pengobatan
Setelah memvalidasi dan menghitung dosis obat dengan benar, pemberian obat dengan akurat dapat dilakukan berdasarkan prinsip 5 benar.
PRINSIP 6 BENAR PENGOBATAN :
Benar Klien
Benar Obat
Benar Dosis Obat
Benar Waktu Pemberian
Benar Cara Pemberian
Benar Dokumentasi
1. Benar Klien
dipastikan dengan memeriksa  identitas klien, dan meminta klien menyebutkan namanya sendiri
hak klien untuk mengetahui alasan pemberian obat,
hak klien untuk menolak penggunaan sebuah obat
2. Benar Obat
berarti klien menerima obat yang telah diresepkan
tanggung jawab perawat untuk mengikuti perintah yang tepat
menghindari kesalahan, label obat harus dibaca tiga kali :
pada saat melihat botol atau kemasan obat,
sebelum menuang / mengisap obat dan
setelah menuang / mengisap obat
3. Benar Dosis Obat
Dosis yang diberikan untuk klien tertentu.
Dalam kebanyakan kasus, dosis diberikan dalam batas yang direkomendasikan untuk obat yang bersangkutan.
Perawat harus menghitung setiap dosis obat secara akurat, dengan mempertimbangkan variable berikut :
tersedianya obat dan dosis obat yang diresepkan (diminta),
dalam keadaan tertentu, berat badan klien juga harus dipertimbangkan, misalnya 3 mg/KgBB/hari.
4. Benar Waktu Pemberian
saat dimana obat yang diresepkan harus diberikan .
dosis obat harian diberikan pada waktu tertentu dalam  sehari, seperti b.i.d ( du a kali sehari ) , t.i.d ( tiga kali sehari ), q.i.d ( empat kali sehari ), atau q6h ( setiap 6 jam ), sehingga kadar obat dalam plasma dapat dipertahankan.
jika obat mempunyai waktu paruh (t ½ ) yang panjang, maka obat diberikan sekali sehari. Obat-obat dengan waktu paruh pendek diberikan beberapa kali sehari pada selang waktu yang tertentu .
beberapa obat diberikan sebelum makan dan yang lainnya diberikan pada saat makan atau bersama makanan
5. Benar Cara Pemberian
perlu untuk absorpsi yang tepat dan memadai
rute yang lebih sering dari absorpsi adalah :
oral ( melalui mulut ): cairan , suspensi ,pil , kaplet , atau kapsul . ;
sublingual ( di bawah lidah  untuk absorpsi vena ) ;
topikal ( dipakai pada kulit ) ;
inhalasi ( semprot aerosol ) ;
instilasi ( pada mata, hidung, telinga, rektum atau vagina ) ;
empat rute parenteral : intradermal , subkutan , intramuskular , dan intravena.
6. Dokumentasikan. Pemberian obat sesuai dengan standar prosedur yang berlaku di rumah sakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar