Jumat, 17 April 2015

tanda-tanda bahaya pada kehamilan

Tanda bahaya saat pada kehamilan

1.Mual dan muntah berlebihan (hiperemesis gravidarum)
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada saat hamil sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari dan menyebabkan keadaan umum tubuh ibu hamil memburuk, sebenarnya mual dan muntah merupakan hal yang biasa dialami oleh ibu hamil pada kehamilan trimester pertama (3 bulan pertama kehamilan), kurang lebih pada 6 pekan setelah haid terakhir dan umumnya terjadi selama 10 pekan.
Akan tetapi, mual dan muntah ini akan menjadi masalah yang sangat mengganggu jika terjadi secara berlebihan, yaitu ketika terlalu sering dan parah (bisa sama sekali tidak bisa makan atau minum) dan bertahan lebih lama (bahkan kadang terjadi selama sembilan bulan penuh).
Mual dan muntah yang terus-menerus akan menyebabkan terjadinya dehidrasi (kekurangan cairan) dan kekurangan kadar mineral dalam tubuh karena banyak cairan tubuh keluar lewat muntahan, di samping itu, hiperemesis juga bisa mengakibatkan rusaknya organ hati dan robeknya selaput lendir kerongkongan dan lambung (sindrom Mallory-Weiss) sehingga terjadi perdarahan di saluran cerna. Jika tidak dirawat dan mendapat penanganan yang memadai, hiperemesis bisa menjurus pada kekurangan gizi dan dapat membahayakan ibu serta janin yang dikandungnya.

2.Pendarahan pada trimester berapa pun
Perdarahan bisa berarti banyak hal, perdarahan parah disertai sakit perut yang amat sangat dan juga kram seperti sedang menstruasi, atau terasa akan pingsan dan semuanya terjadi pada trimester pertama, itu bisa menjadi pertanda hamil di luar kandungan, kata Peter Bernstein, MD, profesor obgin klinis di Albert Einstein College of Medicine dan Montefiore Medical Center di Bronx.
Hamil di luar kandungan terjadi jika telur yang telah dibuahi tertanam di tempat lain, kecuali di dalam rahim. Hamil di luar kandungan dapat mengancam jiwa calon ibu, perdarahan hebat disertai kram juga bisa menjadi tanda keguguran pada trimester pertama atau awal trimester kedua.
Dengan kata lain, perdarahan pada fase apa pun selama kehamilan adalah berbahaya. Jangan tunda untuk segera ke dokter jika terjadi perdarahan saat Anda hamil.

3.Aktivitas janin menurun secara nyata
Apa artinya jika calon bayi, yang biasanya sangat giat bergerak, tiba-tiba tampak seperti kekurangan energi? Jika bayi dalam kandungan tidak aktif bergerak seperti biasanya, bisa jadi janin tidak mendapat cukup oksigen dan nutrisi dari plasenta, ungkap Bernstein.
Bagaimana kita dapat mengetahuinya? Bernstein menyarankan agar Anda minum atau makan sesuatu yang dingin dan kemudian tidur dalam posisi miring, tunggu apakah janin akan bergerak.
Jumlah tendangan juga dapat dijadikan indikator Tidak ada patokan untuk itu, tetapi 10 atau lebih tendangan dalam waktu dua jam adalah jumlah yang normal. Kalau kurang dari itu, segeralah menghubungi dokter. Dokter memiliki alat-alat yang cocok untuk melihat apakah janin dalam kondisi normal, bergerak, dan tumbuh sesuai usia kandungan.

4.Kontraksi dini pada trimester ketiga
Kontraksi bisa menjadi pertanda kelahiran sebelum waktunya, sayangnya, banyak calon ibu yang terkecoh antara tanda kelahiran yang sesungguhnya dengan tanda kelahiran yang “palsu (false labor).
False labor disebut sebagai kontraksi Braxton-Hicks, kontraksi jenis itu sama sekali tidak dapat diprediksi, tidak beritme dan intensitasnya tidak meningkat. Biasanya akan menghilang dalam waktu satu jam atau ketika Anda minum, sementara itu kontraksi tanda kelahiran yang sesungguhnya berinterval 10 menit atau kurang dan intensitasnya semakin meningkat.
Yang peling penting adalah jangan main-main dengan keselamatan jabang bayi, jika Anda mengalami kontraksi pada trimester ketiga, jangan buang waktu. Segeralah temui dokter, Bila bayi masih terlalu masih muda untuk dilahirkan, dokter memiliki alat penunda kelahiran.

5.Air ketuba pecah
Anda sedang berjalan ke dapur dan merasa ada air dalarn jumlah banyak mengaliri kedua kaki, bisa jadi itu karena air ketuban yang pecah. Atau bisa kandung kemih, jika tidak yakin apakah air tersebut air ketuban atau urin, cobalah untuk ke kamar mandi dan buang air kecil. Jika cairan terus mengalir, berarti itu air ketuban. Anda harus segera ke dokter atau rumah sakit.

6.Sakit kepala yang terus-menerus, sakit perut, gangguan penglihatan, dan pembengkakan selama trimester ketiga
Semua gejala itu bisa menjadi tanda terjadinya preeclampsia, itu adalah sebuah kondisi yang serius yang terjadi selama kehamilan dan bisa berbahaya. Preeklampsia ditandai dengan tingginya tekanan darah dan adanya protein di dalam urin yang biasanya terjadi setelah pekan ke-20 kehamilan. Hubungi dokter segera dan periksakan tensi Anda, perawatan prakelahiran dapat mengatasi preeklampsia secara dini.

7.Gejala flu
Pada musim flu, ibu hamil biasanya akan dengan mudah tertular flu dibandingkan dengan mereka yang tidak hamil. Itu disebabkan kehamilan memberi stres tambahan terhadap sistem kekebalan tubuh. Sebagai tambahan, ibu hamil berisiko tinggi untuk terkena komplikasi serius dari flu.
Gejala flu termasuk demam, batuk-batuk, tenggorokan nyeri, hidung berlendir, bersin-bersin, mual, muntah, dan diare. Jika Anda tidak hamil dan mengalami gejala flu, sebisa mungkin hindarkan diri dari ibu hamil, agar mereka tidak tertular.
Sudah semestinya ibu hamil memperhatikan kondisi kesehatan dan keselamatan dirinya sekaligus janin yang dikandungnya, untuk itu, sangat dianjurkan untuk rutin kontrol ke bidan atau dokter, supaya kehamilan bisa lancar dan selamat sampai dengan persalinan. Ibu hamil hendaknya juga banyak berkonsultasi dan mencari tahu mengenai masalah yang mungkin muncul pada saat kehamilan, dengan begitu, ibu hamil dapat mengambil langkah yang tepat untuk menghadapinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar