Tanda bahaya saat pada kehamilan
1.Mual dan muntah berlebihan (hiperemesis gravidarum)
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada saat hamil
sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari dan menyebabkan keadaan umum
tubuh ibu hamil memburuk, sebenarnya mual dan muntah merupakan hal yang
biasa dialami oleh ibu hamil pada kehamilan trimester pertama (3 bulan
pertama kehamilan), kurang lebih pada 6 pekan setelah haid terakhir dan
umumnya terjadi selama 10 pekan.
Akan tetapi, mual dan muntah ini akan menjadi masalah yang sangat
mengganggu jika terjadi secara berlebihan, yaitu ketika terlalu sering
dan parah (bisa sama sekali tidak bisa makan atau minum) dan bertahan
lebih lama (bahkan kadang terjadi selama sembilan bulan penuh).
Mual dan muntah yang terus-menerus akan menyebabkan terjadinya
dehidrasi (kekurangan cairan) dan kekurangan kadar mineral dalam tubuh
karena banyak cairan tubuh keluar lewat muntahan, di samping itu,
hiperemesis juga bisa mengakibatkan rusaknya organ hati dan robeknya
selaput lendir kerongkongan dan lambung (sindrom Mallory-Weiss) sehingga
terjadi perdarahan di saluran cerna. Jika tidak dirawat dan mendapat
penanganan yang memadai, hiperemesis bisa menjurus pada kekurangan gizi
dan dapat membahayakan ibu serta janin yang dikandungnya.
2.Pendarahan pada trimester berapa pun
Perdarahan bisa berarti banyak hal, perdarahan parah disertai sakit
perut yang amat sangat dan juga kram seperti sedang menstruasi, atau
terasa akan pingsan dan semuanya terjadi pada trimester pertama, itu
bisa menjadi pertanda hamil di luar kandungan, kata Peter Bernstein, MD,
profesor obgin klinis di Albert Einstein College of Medicine dan
Montefiore Medical Center di Bronx.
Hamil di luar kandungan terjadi jika telur yang telah dibuahi
tertanam di tempat lain, kecuali di dalam rahim. Hamil di luar kandungan
dapat mengancam jiwa calon ibu, perdarahan hebat disertai kram juga
bisa menjadi tanda keguguran pada trimester pertama atau awal trimester
kedua.
Dengan kata lain, perdarahan pada fase apa pun selama kehamilan
adalah berbahaya. Jangan tunda untuk segera ke dokter jika terjadi
perdarahan saat Anda hamil.
3.Aktivitas janin menurun secara nyata
Apa artinya jika calon bayi, yang biasanya sangat giat bergerak,
tiba-tiba tampak seperti kekurangan energi? Jika bayi dalam kandungan
tidak aktif bergerak seperti biasanya, bisa jadi janin tidak mendapat
cukup oksigen dan nutrisi dari plasenta, ungkap Bernstein.
Bagaimana kita dapat mengetahuinya? Bernstein menyarankan agar Anda
minum atau makan sesuatu yang dingin dan kemudian tidur dalam posisi
miring, tunggu apakah janin akan bergerak.
Jumlah tendangan juga dapat dijadikan indikator Tidak ada patokan
untuk itu, tetapi 10 atau lebih tendangan dalam waktu dua jam adalah
jumlah yang normal. Kalau kurang dari itu, segeralah menghubungi dokter.
Dokter memiliki alat-alat yang cocok untuk melihat apakah janin dalam
kondisi normal, bergerak, dan tumbuh sesuai usia kandungan.
4.Kontraksi dini pada trimester ketiga
Kontraksi bisa menjadi pertanda kelahiran sebelum waktunya, sayangnya,
banyak calon ibu yang terkecoh antara tanda kelahiran yang sesungguhnya
dengan tanda kelahiran yang “palsu (false labor).
False labor disebut sebagai kontraksi Braxton-Hicks, kontraksi jenis
itu sama sekali tidak dapat diprediksi, tidak beritme dan intensitasnya
tidak meningkat. Biasanya akan menghilang dalam waktu satu jam atau
ketika Anda minum, sementara itu kontraksi tanda kelahiran yang
sesungguhnya berinterval 10 menit atau kurang dan intensitasnya semakin
meningkat.
Yang peling penting adalah jangan main-main dengan keselamatan jabang
bayi, jika Anda mengalami kontraksi pada trimester ketiga, jangan buang
waktu. Segeralah temui dokter, Bila bayi masih terlalu masih muda untuk
dilahirkan, dokter memiliki alat penunda kelahiran.
5.Air ketuba pecah
Anda sedang berjalan ke dapur dan merasa ada air dalarn jumlah banyak
mengaliri kedua kaki, bisa jadi itu karena air ketuban yang pecah. Atau
bisa kandung kemih, jika tidak yakin apakah air tersebut air ketuban
atau urin, cobalah untuk ke kamar mandi dan buang air kecil. Jika cairan
terus mengalir, berarti itu air ketuban. Anda harus segera ke dokter
atau rumah sakit.
6.Sakit kepala yang terus-menerus, sakit perut, gangguan penglihatan, dan pembengkakan selama trimester ketiga
Semua gejala itu bisa menjadi tanda terjadinya preeclampsia, itu adalah
sebuah kondisi yang serius yang terjadi selama kehamilan dan bisa
berbahaya. Preeklampsia ditandai dengan tingginya tekanan darah dan
adanya protein di dalam urin yang biasanya terjadi setelah pekan ke-20
kehamilan. Hubungi dokter segera dan periksakan tensi Anda, perawatan
prakelahiran dapat mengatasi preeklampsia secara dini.
7.Gejala flu
Pada musim flu, ibu hamil biasanya akan dengan mudah tertular flu
dibandingkan dengan mereka yang tidak hamil. Itu disebabkan kehamilan
memberi stres tambahan terhadap sistem kekebalan tubuh. Sebagai
tambahan, ibu hamil berisiko tinggi untuk terkena komplikasi serius dari
flu.
Gejala flu termasuk demam, batuk-batuk, tenggorokan nyeri, hidung
berlendir, bersin-bersin, mual, muntah, dan diare. Jika Anda tidak hamil
dan mengalami gejala flu, sebisa mungkin hindarkan diri dari ibu hamil,
agar mereka tidak tertular.
Sudah semestinya ibu hamil memperhatikan kondisi kesehatan dan
keselamatan dirinya sekaligus janin yang dikandungnya, untuk itu, sangat
dianjurkan untuk rutin kontrol ke bidan atau dokter, supaya kehamilan
bisa lancar dan selamat sampai dengan persalinan. Ibu hamil hendaknya
juga banyak berkonsultasi dan mencari tahu mengenai masalah yang mungkin
muncul pada saat kehamilan, dengan begitu, ibu hamil dapat mengambil
langkah yang tepat untuk menghadapinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar