BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia
merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang besar. Laju pertumbuhan
penduduk Indonesia cukup besar, sehingga perlu dilakukan program pembatasan
angka kelahiran. Program pembatasan angka kelahiran di Indonesia dikenal dengan
program keluarga berencana yang disingkat dengan KB. Pembatasan kelahiran
tersebut bertujuan tidak hanya untuk membatasi angka kelahiran tetapi juga
mengurangi angka mortalitas ibu dan anak,
terutama ibu dengan usia tua, yang ketika hamil, angka morbiditas dan
mortalitas cukup tinggi dan juga kemungkinan anak yang dilahirkan menderita
gangguan kromosomal seperti sindrom Down dan sebagainya cukup tinggi.
Program KB
di Indonesia dijalankan dengan cara kontrasepsi yaitu upaya untuk mencegah
terjadinya kehamilan. Upaya tersebut dapat bersifat sementara, dapat pula
bersifat permanen. Namun sampai saat ini belum ada suatu cara kontrasepsi yang
100% ideal, karena idealnya suatu kontrasepsi dilihat dari daya guna, aman,
murah, estetik, mudah didapat, tidak memerlukan motivasi terus-menerus, dan
efek samping minimal .
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang
dimaksud dengan kontrasepsi ?
2. Apa saja yang
termasuk jenis-jenis kontrasepsi ?
1.3 Tujuan
1. Untuk dapat
mengetahui apa itu kontrasepsi.
2. Untuk dapat
mengetahui jenis-jenis kontrasepsi.
1.4 Manfaat
Untuk menambah
wawasan bagi semua pembaca khususnya untuk mahasiswi kebidanan dan tenaga
kesehatan lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN OBAT KONTRASEPSI
Kontrasepsi dapat diartikan sebagai
menghindarkan konsepsi atau kehamilan. Sedangkan alat kontrasepsi, adalah segala macam alat atau cara
yang di gunakan satu pihak atau kedua belah pihak pasangan suami istri untuk
menghindarkan konsepsi.
Kontrasepsi adalah alat untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan
intim. Alat ini atau cara ini sifat tidak permanen, dan memungkinkan pasangan untuk
mendapatkananak apabila diinginkan.Ada berbagai macam jenis Alat Kontrasepsi yang tersedia di pasaran, yang dapat dibeli dengan bebas. Obat kontrasepsi mempengaruhi pada 3 bagian proses reproduksi pria yang yaitu proses spermatogenesis, proses maturasi sperma, dan transportasi sperma. Sedang pengaruh kontrasepsi pada proses reproduksi wanita antara lain menghambat ovulasi, menghambat penetrasi sperma, menghambat fertilisasi, dan menghambat implantasi. Sampai saat ini, obat kontrasepsi oral yang efektif dan paling banyak digunakan adalah dari golongan steroida. Hampir semua jenis obat tersebut adalah hasil sintesis di laboratorium. Memang tidak semuanya dibuat secara sintesis total, tetapi paling tidak obat tersebut merupakan hasil dari parsial sintesis bahan alam. Akibatnya, sifat alami dari obat tersebut juga berubah drastis, sehingga mengakibatkan beberapa efek samping yang merugikan.
Kontrasepsi adalah alat untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan
intim. Alat ini atau cara ini sifat tidak permanen, dan memungkinkan pasangan untuk
mendapatkananak apabila diinginkan.Ada berbagai macam jenis Alat Kontrasepsi yang tersedia di pasaran, yang dapat dibeli dengan bebas. Obat kontrasepsi mempengaruhi pada 3 bagian proses reproduksi pria yang yaitu proses spermatogenesis, proses maturasi sperma, dan transportasi sperma. Sedang pengaruh kontrasepsi pada proses reproduksi wanita antara lain menghambat ovulasi, menghambat penetrasi sperma, menghambat fertilisasi, dan menghambat implantasi. Sampai saat ini, obat kontrasepsi oral yang efektif dan paling banyak digunakan adalah dari golongan steroida. Hampir semua jenis obat tersebut adalah hasil sintesis di laboratorium. Memang tidak semuanya dibuat secara sintesis total, tetapi paling tidak obat tersebut merupakan hasil dari parsial sintesis bahan alam. Akibatnya, sifat alami dari obat tersebut juga berubah drastis, sehingga mengakibatkan beberapa efek samping yang merugikan.
2.2 JENIS-JENIS OBAT KONTRASEPSI
1. Kontrasepsi hormonal
Kontrasepsi mengandung kombinasi estrogen dan progesteron
sintetik atau hanya progestin. Estrogen menekan Follicle Stimulating Hormone
(FSH) dan mencegah perkembangan folikel dominant. Estrogen juga menstabilkan
bagian dasar endometrium dan memperkuat kerja progestin. Progestin menekan
peningkatan Luteinizing Hormone (LH) sehingga mencegah ovulasi. Progestin juga
menyebabkan penebalan mukus leher rahim sehingga mempersulit perjalanan sperma
dan atrofi endometrium sehingga menghambat implantasi.
2.
Kontrasepsi kombinasi ( hormon estrogen
dan progesteron)
Ø Pil kombinasi
Dalam satu
pil terdapat baik estrogen maupun progesteron sintetik. Pil diminum setiap hari
selama tiga minggu diikuti dengan satu minggu tanpa pil atau plasebo.
Estrogennya adalah etinil estradiol atau mestranol dalam dosis 0,05; 0,08 ; 0,1 mg
pertablet. Progestinnya bervariasi.
a. Jenis
·
MONOFASIK
Pil yang
tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin
dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
Contoh: microgynon
u
Komposisi
21 tablet masing-masing mengandung 0.15 mg Levonorgestrel dan 0.03 mg Etinilestradiol serta 7 tablet plasebo.
21 tablet masing-masing mengandung 0.15 mg Levonorgestrel dan 0.03 mg Etinilestradiol serta 7 tablet plasebo.
u
Dosis dan Cara Pemakaian
Satu tablet diminum tiap hari selama 28 hari berturut-turut. Kemasan berikutnya dimulai setelah tablet pada kemasan sebelumnya habis.
Tidak menggunakan kontrasepsi hormon sebelumnya (pada bulan yang lalu). Pemakaian tablet harus dimulai pada hari ke-1 dari siklus alami wanita (yaitu hari pertama menstruasi) dimulai dari bidang biru dari kemasan dan pilih tablet sesuai dengan harinya (seperti "Sen" untuk Senin). Mulai pada hari ke 2-5 diperbotehkan, akan tetapi selama siklus pertama dianjur¬kan untuk menggunakan metoda pencegahan tambahan selama 7 hari pertama minum tablet.
Satu tablet diminum tiap hari selama 28 hari berturut-turut. Kemasan berikutnya dimulai setelah tablet pada kemasan sebelumnya habis.
Tidak menggunakan kontrasepsi hormon sebelumnya (pada bulan yang lalu). Pemakaian tablet harus dimulai pada hari ke-1 dari siklus alami wanita (yaitu hari pertama menstruasi) dimulai dari bidang biru dari kemasan dan pilih tablet sesuai dengan harinya (seperti "Sen" untuk Senin). Mulai pada hari ke 2-5 diperbotehkan, akan tetapi selama siklus pertama dianjur¬kan untuk menggunakan metoda pencegahan tambahan selama 7 hari pertama minum tablet.
·
BIFASIK
Pil yang
tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin
dalam dua dosuis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif. Contoh: Climen 28
u Komposisi
Terdiri
dari 16 tablet putih berisi estradiol valerate 2 mg dan 12 tablet pink berisi
estradiol valerate 2 mg dan cyproterone acetate 1 mg.
u Cara pemakaian
Minumkan
tablet putih satu kali sehari selama 16 hari dilanjutkan dengan tablet pink
satu kali sehari hingga habis.
·
TRIFASIK
Pil yang
tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin
dalam 3 dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
Contoh: TRINORDIOL*-28
u
Komposisi
Tiap kemasan Trinordiol*-28 berisi
28 tablet. Tablet-tablet ini disusun dalam kemasan menurut urutan sebagai
berikut: 6 tablet kuning tua dari 0.03 mg etinilestradiol dan 0.05 mg
levonorgestrel, 5 tablet putih dari 0.04 mg etinilestradiol dan 0.075 mg
levonorgestrel, 10 tablet kuning dari 0.03 mg etinilestradiol dan 0.125 mg
levonorgestrel, 7 tablet innert merah dari 31.835 mg
laktosa.
u
Dosis dan Cara Pemakaian
Satu tablet sehari untuk 28 hari berturut-turut
dalam urutan yang tepat seperti
diuraikan di atas. Tablet-tablet diminum terus menerus tanpa dihentikan.
Segera setelah satu kemasan habis, mulailah dengan kemasan yang baru dan diminum seperti diuraikan di
atas. Dianjurkan tablet Trinordiol*-28 diminum setiap hari pada waktu yang
sama, sebaiknya setelah makan atau pada waktu mau tidur. Bila pemakai merasa
mual, sebaiknya tablet diminum dengan susu.Sikluspertama:
Selama pemakaian siklus pertama, pasien dianjurkan meminum satu tablet setiap hari selama 28 hari berturut-turut, dimulai dari hari pertama dari siklus haid (hari kesatu datangnya haid adalah hari pertama). Perdarahan akan terjadi sebelum tablet Trinordiol*-28terakhir diminum.
Siklus-siklus Berikutnya: Pemakai hendaknya segera mulai kemasan berikutnya walaupun perdarahan masih berlangsung. Tiap 28 hari penggunaan Trinordiol*-28 dimulai pada hari yang samaseperti pada pemakaian pertama kalinya pada bagian foil berwarna merah dan mengikuti jadual yang sama. Meskipun terjadinya kehamilan sangat kecilbila tablet digunakan sesuai petunjuk bila perdarahan tidak terjadi setelah tablet terakhir diminum, kemungkinan hamil harus dipertimbangkan. Bila pasien tidak menuruti cara penggunaan yang tertera (lupa satu atau lebih tablet atau mulai minum tablet yang terlupa pada hari terlambat daripada seharusnya) kemungkinan hamil harus dipertimbangkan pada saat tidak terjadi haid dan dilakukan cara-cara dianostik yang tepat sebelum pengobatan dilanjutkan.
Selama pemakaian siklus pertama, pasien dianjurkan meminum satu tablet setiap hari selama 28 hari berturut-turut, dimulai dari hari pertama dari siklus haid (hari kesatu datangnya haid adalah hari pertama). Perdarahan akan terjadi sebelum tablet Trinordiol*-28terakhir diminum.
Siklus-siklus Berikutnya: Pemakai hendaknya segera mulai kemasan berikutnya walaupun perdarahan masih berlangsung. Tiap 28 hari penggunaan Trinordiol*-28 dimulai pada hari yang samaseperti pada pemakaian pertama kalinya pada bagian foil berwarna merah dan mengikuti jadual yang sama. Meskipun terjadinya kehamilan sangat kecilbila tablet digunakan sesuai petunjuk bila perdarahan tidak terjadi setelah tablet terakhir diminum, kemungkinan hamil harus dipertimbangkan. Bila pasien tidak menuruti cara penggunaan yang tertera (lupa satu atau lebih tablet atau mulai minum tablet yang terlupa pada hari terlambat daripada seharusnya) kemungkinan hamil harus dipertimbangkan pada saat tidak terjadi haid dan dilakukan cara-cara dianostik yang tepat sebelum pengobatan dilanjutkan.
Bila pasien telah mengikuti petunjuk pengobatan dan
telah minum tablet dua siklus berturut-turut tidak terjadi haid, tidak
terjadinya kehamilan harus benar-benar dipastikan oleh dokter atau petugas kesehatan
yang ditunjuk sebelum penggunaan tablet kontrasepsinya dilanjutkan.
u
Tablet-tablet yang Terlupa Diminum
Pemakai harus diinstruksikan untuk
meminum tablet yang terlupa secepatnya setelah teringat. Bila dua tablet
berturut-turut terlupakan, keduanya harus diminum setelah teringat. Tablet
berikutnya harus diminum pada waktu yang sama. Tiap saat pasien terlupakan satu
atau dua tablet , ia harus juga mnggunakan cara kontraseptiva tambahan non
steroidal (misalnya cara mekanis) sampai ia telah meminum satu tablet tiap hari
untuk 7 hari berturut-turut. Bila tiga tablet berturut-turut selain tablet
berwarna merah terlupakan, semua pengobatan harus dihentikan dan sisa obat
harus dibuang. Siklus tablet yang baru harus dimulai pada hari kedelapan
setelah tablet terakhir diminum dan suatu kontraseptiva tambahan non steroidal
(misalnya cara mekanis) sampai ia telah meminum satu tablet tiap hari untuk 14
hari berturut-turut.
b. Cara kerja
Secara
umum pil kombinasi berkerja dengan cara menekan ovulasi, mencegah implantasi,
mengentalkan lendir serviks sehingga sulit dilalui sperma, dan Pergerakan tuba
terganggu sehingga transportasi ovum akan tergenggu.
c. Manfaat
v Memiliki efektifitas yang tinggi (hampir menyerupai
efektivitas tubektomi), bila digunakan setiap hari (1 kehamilan per 1000
perempuan dalam tahun pertama penggunaan).
v Risiko terhadap kesehatan sangat kecil.
v Tidak mengganggu hubungan seksual.
v Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang
(mencegah anemia), tidak terjadi nyeri haid.
v Dapat digunakan jangka panjang, selama perempuan masih ingin
menggunakannya.
v Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopause.
v Mudah dihentikan setiap saat.
v Kesuburan segera kembali setelah pengunaan pil dihentikan.
v Membantu mencegah kehamilan ektopik, kanker ovarium, kanker
endometrium, kista ovarium, penyakit radang panggul, kelainan jinak pada
payudara, dismenore, akne.
d. Keterbatasan
v Mahal dan membosankan karena harus
menggunakannya tiap hari.
v Mual terutama pada 3 bulan pertama.
v Perdarahan bercak atau perdarahan
sela terutama 3 bulan pertama.
v Pusing dan nyeri payudara.
v Berat badan naik sedikit tetapi pada
perempuan tertentu kenaikan berat badan
Justru memiliki
dampak positif
v Tidak boleh diberikan pada perempuan
menyusui (mengurangi ASI).
v Pada sebagian kecil perempuan dapat
menimbulkan depresi dan perubahan suasana hati sehingga keinginan untuk
melakukan hubungan seksual berkurang.
v Dapat meningkatkan tekanan darah dan
terensi cairan, sehingga risiko stroke dan gangguan pembekuan darah pada vena
dalam sedikit meningkat. Pada perempuan usia >35 tahun dan merokok perlu
hati-hati.
e. Yang dapat menggunakan Pil kombinasi
Pada prinsipnya hampir semua ibu
boleh menggunakan pil kombinasi, seperti:
·
Usia reproduksi.
·
Telah memiliki anak ataupu yang belum.
·
Gemuk atau kurus.
·
Setelah melahirkan dan tidak menyusui.
·
Pasca keguguran.
·
Anemia karena haid berlebihan.
·
Nyeri haid hebat.
·
Siklus haid tidak teratur.
·
Riwayat kehamilan ektopik.
·
Kelainan payudara jinak.
·
DM tanpa komplikasi pada ginjal, pembuluh darah, mata dan
saraf.
·
Penyakit tiroid, radang panggual, endometriosis atau tumor
ovarium jinak.
·
Menderita TB kecuali yang sedang menggunakan rifampisin.
·
Varises vena.
f. Yang
tidak boleh menggunakan Pil kombinasi :
o Hamil atau dicurigai hamil.
o Menyusui eksklusif.
o Perdarahan pervaginam yang belum
diketahui penyebabnya.
o Penyakit hati akut.
o Perokok dengan usia >35 th.
o Riwayat penyakit jantung, stroke,
hipertensi > 180/110 mmHg.
o Riwayat gangguan faktor pembekuan
darah atau DM > 20th.
o Kanker payudara atau yang dicurigai
kanker payudara.
o Migrain dan gejala neurologis fokal
(epilepsi/ riwayat epilepsi).
o Tidak dapat menggunakan pil secara
teratur setiap hari.
g. Waktu
mulai menggunakan pil kombinasi
o
Setiap saat selagi haid, untuk meyakinkan kalau perempuan
tersebut tidak hamil.
o
Hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid.
o
Boleh menggunakan pada hari ke-8 haid, tetapi perlu
menggunakan metode kontrasepsi yang lain (kondom) mulai
hari 8 sampai hari 14 atau tidak melakukan hubungan seksual sampai telah
menghabiskan paket pil tersebut.
o
Setelah melahirkan: 6 bulan pemberian ASI eksklusif; setelah
3 bulan dan tidak menyusui; pascakeguguran segera
atau dalam waktu 7 hari).
Ø Suntikan kombinasi
Jenis
suntikan kombinasi adalah 25 mg Depo
medroksiprogesteron asetat dan 5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan
injeksi IM sebulan sekali, dan 50 mg Noretindron
Enantat dan 5 mg Estradiol Valerat yang diberikan injeksi IM. Sangat
efektif 0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama penggunaan.
a. Cara kerja
Secara
umum menekan ovulasi, mengentalkan lendir serviks, atrofi endometrium, dan
Menghambat transportasi ovum lewat tuba.
Ø Kontrasepsi pil progestin (minipil).
a. Jenis
minipil
o
Kemasan dengan isi 35 pil: 300ug levonorgestrel atau 350ug
noretindron.
o
Kemasan dengan isi 28 pil: 75ug dosegestrel.
b. Cara kerja
minipil
o
Menekan sekresi gonadotropin dan sintesis steroid seks di
ovarium (tidak begitu kuat).
o
Endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga
implantasi lebih sulit.
o
Mengentalkan lendir serviks.
o
Mengubah motilitas tuba sehingga transportasi ovum
terganggu.
c. Efektivitas
Sangat efektif (98,5%). Pada penggunaan minipil jangan
sampai terlupa satu-dua tablet karena akibatnya kemungkinan terjadi kehamilan
sangat besar. Penggunaan obat-obat mukolitik asetilsistein bersamaan dengan
minipil perlu dihindari karena dapat meningkatkan penetrasi sperma. Dalam
menggunakan minipil sebaiknya jangan sampai ada tablet yang lupa, tablet
digunakan pada jam yang sama, senggama sebaiknya dilakukan 3-20 jam setelah
penggunaan minipil.
d. Keuntungan
·
Cocok untuk perempuan menyusui.
·
Sangat efektif jika digunakan secara benar.
·
Tidak mempengaruhi produksi ASI.
·
Nyaman dan mudah digunakan.
·
Kesuburan cepat kembali.
·
Sedikit efek samping.
·
Tidak mengandung estrogen
·
Dapat dipakai sebagai senggama.
·
Mengurangi nyeri haid dan jumlah darah haid.
·
Mencegah kanker endometrium.
·
Sedikit sekali mengganggu metabolisme karbohidrat sehingga
relatif aman diberikan pada perempuan DM yang belum mengalami komplikasi.
e. Keterbatasan
·
Hampir 30-60% mengalami gangguan haid.
·
Peningkatan/penurunan berat badan.
·
Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama.
·
Bila lupa satu pil saja maka kegagalan menjadi lebih besar.
·
Payudara menjadi tegang, mual, pusing, dermatitis atau
jerawat.
·
Efektivitasnya menjadi lebih rendah bila digunakan bersamaan
dengan obat OAT (rifampisin) dan obat epilepsi (fenitoin, barbiturat).
f. Kontraindikasi
·
Hamil/diduga hamil
·
Perdarahan pervaginam yang belum tahu penyebabnya.
·
Kanker payudara.
·
Mioma uteri.
·
Riwayat stroke, PJK.
3. Kontrasepsi implant
a. Jenis
·
Norplant. Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga
dengan panjang 3,4 cm, diameter 3,4 mm,
yang diisi dengan 36 mg Levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun.
·
Implanon. Terdiri dari satu batang putih lentur dengan
panjang kira-kira 4 mm, dan diameter 2 mm yang diisi dengan 68 mg
3-keto-dosegestrel dan lamam kerjanya 3 tahun.
·
Jadena dan Indoplan. Terdiri dari 2 batang yang diisi dengan
75 mg Levonorgestrel dengan lamam kerja 3
tahun.
b. Cara kerja
Secara umum bekerja dengan menekan ovulasi, Mengentalkan
lendir serviks, Atrofi endometrium, dan
menghambat transportasi ovum lewat tuba. Efektivitas sangat efektif 0,2-1
kehamilan per 100 perempuan.
4. AKDR dengan progestin
AKDR
atau IUD (Intra Uterine Device) bagi banyak kaum wanita merupakan alat
kontrasepsi yang terbaik. Alat ini sangat efektif dan tidak perlu diingat
setiap hari seperti halnya pil. Bagi ibu yang menyusui, AKDR tidak akan
mempengaruhi isi, kelancaran ataupun kadar air susu ibu (ASI). Namun, ada
wanita yang ternyata belum dapat menggunakan sarana kontrasepsi ini. Karena
itu, setiap calon pemakai AKDR perlu memperoleh informasi yang lengkap tentang
seluk-beluk alat kontrasepsi ini.
Jenis-jenis AKDR
di Indonesia :
1. Copper-T
AKDR berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelen di mana pada bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan kawat tembaga halus ini mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup baik.
2. Copper-7
AKDR ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm dan ditambahkan gulungan kawat tembaga (Cu) yang mempunyai luas permukaan 200 mm2, fungsinya sama seperti halnya lilitan tembaga halus pada jenis Coper-T.
3. Multi Load
AKDR ini terbuat dari dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya dari ujung atas ke bawah 3,6 cm. Batangnya diberi gulungan kawat tembaga dengan luas permukaan 250 mm2 atau 375 mm2 untuk menambah efektivitas. Ada 3 ukuran multi load, yaitu standar, small (kecil), dan mini.
4. Lippes Loop
AKDR ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti spiral atau huruf S bersambung. Untuk memudahkan kontrol, dipasang benang pada ekornya. Lippes Loop terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut ukuran panjang bagian atasnya. Tipe A berukuran 25 mm (benang biru), tipe B 27,5 mm 9 (benang hitam), tipe C berukuran 30 mm (benang kuning), dan 30 mm (tebal, benang putih) untuk tipe D. Lippes Loop mempunyai angka kegagalan yang rendah. Keuntungan lain dari pemakaian spiral jenis ini ialah bila terjadi perforasi jarang menyebabkan luka atau penyumbatan usus, sebab terbuat dari bahan plastik.
Prinsip
pemasangan adalah menempatkan AKDR setinggi mungkin dalam rongga rahim (cavum
uteri). Saat pemasangan yang paling baik ialah pada waktu mulut peranakan masih
terbuka dan rahim dalam keadaan lunak. Misalnya, 40 hari setelah bersalin dan
pada akhir haid. Pemasangan AKDR dapat dilakukan oleh dokter atau bidan yang
telah dilatih secara khusus. Pemeriksaan secara berkala harus dilakukan setelah
pemasangan satu minggu, lalu setiap bulan selama tiga bulan berikutnya.
Pemeriksaan selanjutnya dilakukan setiap enam bulan sekali.
KEUNTUNGAN IUD KERUGIAN IUD
• Cocok untuk mencegah kehamilan atau menjarangkan kehamilan dalam jangka panjang
• Tidak terpengaruh "faktor lupa" dari pemakai (misalnya PIL)
• Tidak mengganggu hubungan suami istri
• Tidak ada efek samping hormonal
• Tidak mengganggu laktasi (menyusui)
• Tidak berinteraksi dengan obat-obatan
• Meningkatkan kenyamanan hubungan suami-istri karena rasa aman terhadap risiko kehamilan
• Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau keguguran
• Kesuburan cepat kembali setelah IUD dicabut / dibuka • Efek sampingnya terhadap siklus haid (menstruasi) sering "mengejutkan", namun tidak berbahaya dan bukan tanda kelainan/penyakit ; perubahan pola haid biasanya pada tiga bulan pertama pemakaian
• Haid menjadi lebih lama dan lebih banyak
• Perdarahan bercak (spotting) diantara siklus haid
• Siklus menjadi lebih pendek
• Kadang-kadang nyeri haid lebih dari biasanya
• Perlu tenaga terlatih untuk memasang dan membukanya
• Perlu follow up (kontrol/kunjungan berkala) untuk evaluasi
• Cocok untuk mencegah kehamilan atau menjarangkan kehamilan dalam jangka panjang
• Tidak terpengaruh "faktor lupa" dari pemakai (misalnya PIL)
• Tidak mengganggu hubungan suami istri
• Tidak ada efek samping hormonal
• Tidak mengganggu laktasi (menyusui)
• Tidak berinteraksi dengan obat-obatan
• Meningkatkan kenyamanan hubungan suami-istri karena rasa aman terhadap risiko kehamilan
• Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau keguguran
• Kesuburan cepat kembali setelah IUD dicabut / dibuka • Efek sampingnya terhadap siklus haid (menstruasi) sering "mengejutkan", namun tidak berbahaya dan bukan tanda kelainan/penyakit ; perubahan pola haid biasanya pada tiga bulan pertama pemakaian
• Haid menjadi lebih lama dan lebih banyak
• Perdarahan bercak (spotting) diantara siklus haid
• Siklus menjadi lebih pendek
• Kadang-kadang nyeri haid lebih dari biasanya
• Perlu tenaga terlatih untuk memasang dan membukanya
• Perlu follow up (kontrol/kunjungan berkala) untuk evaluasi
Adapun kekurangan
penggunaany yaitu segera setelah pemasangan
dapat terjadi rasa sakit perut/kram; dapat dihindarkan dengan konseling,
relaksasi dan persiapan pemasangan yang baik, perdarahan segera setelah pemasangan; dapat
berlangsung 3-5 hari.
5.
kondom
Kondom merupakan selaput/selubung/sarung karet
yang dapat terbuat dari berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastik
(vinil), atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis salama
hubungan seksual. Kondom terbuat dari karet sintetis yang tipis, berbentuk silinder, dengan muaranya berpinggir
tebal, yang bila digulung berbentuk rata atau berbentuk puting susu. Kondom
dibuat dalam
berbagai variasi baik dari segi bentuk, warna, pelumas, ketebalan, maupun bahan
pembuatnya. Kondom dapat digunakan bersamaan
dengan alat kontrasepsi lain. Selain itu, kondom juga membantu mencegah
penularan penyakit menular seksual, termasuk AIDS. Efektif 75-80%. Terbuat dari
latex, ada kondom untuk pria maupun wanita serta berfungsi sebagai pemblokir /
barrier sperma. Kegagalan pada umumnya karena kondom tidak dipasang sejak
permulaan senggama atau terlambat menarik penis setelah ejakulasi sehingga
kondom terlepas dan cairan sperma tumpah di dalam vagina.
Cara kerja
Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas sperma di ujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah pada saluran reproduksi wanita. Selain itu, kondom juga mencegah penularan mikroorganisme dari satu pasangan ke pasangan lain.
Efektivitas
Kondom cukup efektif bila dipakai secara benar pada setiap kali berhubungan seksual. Pada beberapa pasangan, pemakaian kondom menjadi tidak efektif karena tidak konsisten dalam pemakaian. Secara ilmiah didapatkan hanya sedikit angka kegagalan kondom yaitu 2-12 kehamilan per 100 perempuan per tahun.
Manfaat / kelebihan
•Efektif bila digunakan dengan benar
•Tidak mengganggu produksi ASI
•Tidak mengganggu kesehatan klien
•Tidak memiliki pengaruh sistemik
•Murah dan dapat dibeli secara umum
•Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus
•Dapat digunakan sebagai metoda kontrasepsi sementara
Cara kerja
Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas sperma di ujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah pada saluran reproduksi wanita. Selain itu, kondom juga mencegah penularan mikroorganisme dari satu pasangan ke pasangan lain.
Efektivitas
Kondom cukup efektif bila dipakai secara benar pada setiap kali berhubungan seksual. Pada beberapa pasangan, pemakaian kondom menjadi tidak efektif karena tidak konsisten dalam pemakaian. Secara ilmiah didapatkan hanya sedikit angka kegagalan kondom yaitu 2-12 kehamilan per 100 perempuan per tahun.
Manfaat / kelebihan
•Efektif bila digunakan dengan benar
•Tidak mengganggu produksi ASI
•Tidak mengganggu kesehatan klien
•Tidak memiliki pengaruh sistemik
•Murah dan dapat dibeli secara umum
•Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus
•Dapat digunakan sebagai metoda kontrasepsi sementara
Kekurangan
•Efektifitas tidak terlalu tinggi
•Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan
•Agak mengganggu hubungan seksual karena mengurangi sentuhan langsung
•Pada beberapa klien menyebabkan kesulitan untuk mempertahankan ereksi
•Harus selalu tersedia setiap klai berhubungan seksual
•Beberapa klien malu untuk membeli kondom di tempat umum
•Pembuangan kondom bekas dapat menimbulkan masalah limbah
6. Femindom
Alat ini seperti kondom, tapi dipakai oleh
perempuan. Bentuknya seperti topi yang menutupi mulut rahim. Terbuat dari bahan
karet dan agak tebal. Fungsinya sama dengan kondom laki-laki, tapi ukurannya
lebih besar. Bentuknya elastis dan fleksibel sehingga dapat mengikuti kontur
vagina, selain itu juga bisa dipakai beberapa jam sebelum melakukan hubungan
seksual.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kontrasepsi adalah alat untuk
mencegah kehamilan setelah berhubungan
intim. Alat ini atau cara ini sifat tidak permanen, dan memungkinkan pasangan untuk
mendapatkan anak apabila diinginkan. Obat kontrasepsi mempengaruhi pada 3 bagian proses reproduksi pria yang yaitu proses spermatogenesis, proses maturasi sperma, dan transportasi sperma. Sedang pengaruh kontrasepsi pada proses reproduksi wanita antara lain menghambat ovulasi, menghambat penetrasi sperma, menghambat fertilisasi, dan menghambat implantasi.
intim. Alat ini atau cara ini sifat tidak permanen, dan memungkinkan pasangan untuk
mendapatkan anak apabila diinginkan. Obat kontrasepsi mempengaruhi pada 3 bagian proses reproduksi pria yang yaitu proses spermatogenesis, proses maturasi sperma, dan transportasi sperma. Sedang pengaruh kontrasepsi pada proses reproduksi wanita antara lain menghambat ovulasi, menghambat penetrasi sperma, menghambat fertilisasi, dan menghambat implantasi.
Alat kontrasepsi dapat berupa alat
kontrasepsi hormonal, alat kontrasepsi kombinasi ( estrogen dan progesteron), implan
dan AKDR, kondom dan femindom.
3.2 Saran
Makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu sangat diharapkan kritik dan saran dari
pembaca agar dapat menjadi koreksi bagi penulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar