Tanda - Tanda Bahaya Kehamilan pada Ibu Hamil Trimester I, II, III
Kebutuhan Pengetahuan Tentang Tanda - Tanda Bahaya Kehamilan pada Ibu Hamil Trimester 1,2,3
Tanda-tanda bahaya
kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam
keadaan bahaya kehamilan. Namun kehamilan yang normal dapat berubah
menjadi patologi. Salah satu asuhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
untuk menapis adanya risiko ini yaitu melakukan pendeteksian dini
adanya komplikasi/ penyakit yang mungkin terjadi selama hamil muda.
Tanda-tanda bahaya kehamilan pada TM 1 yang perlu ibu ketahui yaitu
1) Mual muntah berlebihan
Mual (nausea) dan muntah
(emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada
kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi dapat
pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala–gejala ini kurang lebih
terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung
selama kurang lebih 10 minggu.
Mual dan muntah terjadi
pada 60-80 % primigravida dan 40-60 % multigravida. Satu diantara seribu
kehamilan, gejala–gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini
disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam
serum. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini,
meskipun demikian gejala mual muntah yang berat dapat berlangsung sampai
4 bulan. Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum
menjadi buruk.Keadaan inilah disebut hiperemisis gravidarum. Keluhan
gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat ringanya penyakit.
Mual muntah dapat diatasi dengan:
- Makan sedikit tapi sering
- Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak
- Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir daripada makanan padat.
- Selingi makanan berkuah dengan makanan kering. Makan hanya makanan kering pada satu waktu makan, kemudian makanan berkuah pada waktu berikutnya.
- Jahe merupakan obat alami untuk mual. Cincang dan makan bersama sayuran serta makanan lain.
- Isap sepotong jeruk yang segara ketika merasa mual
- Hindari hal–hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau bunyi
- Istirahat cukup
- Hindari hal–hal yang membuat Anda berkeringat atau kepanasan, yang dapat memicu rasa mual
Komplikasi
jikaseseorangitumuntahterusmenerusadalah perdarahan pada retina yang
disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah.
2) Perdarahan pervaginam
Perdarahan yang terjadi
pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu. Pada masa kehamilan muda,
perdarahan pervaginam yang berhubungan dengan kehamilan dapat berupa:
abortus, kehamilan mola, kehamilan ektopik.
Penanganannya dapat
berupa Siapkan fasilitas tindakan gawat darurat, lakukan pemeriksaan
secara cepat keadaan umum ibu, termasuk tanda vital (nadi, tekanan
darah, respirasi, dan temperatur). Jika dicurigai adanya syok, segera
lakukan tindakan meskipun tanda–tanda syok belum terlihat. Ingat bahwa
saat melakukan evaluasi lebih lanjut kondisi ibu dapat memburuk dengan
cepat. Jika terjadi syok, sangat penting untuk segera memulai penanganan
syok, yaitu pasang infus dan berikan cairan intravena. Lakukan
restorasi cairan darah sesuai dengan keperluan. Perdarahan ringan
membutuhkan waktu lebih dari lima menit untuk membasahi pembalut atau
kain bersih. Perdarahan berat membutuhkan waktu kurang dari lima menit
untuk membasahi pembalut atau kain bersih.
Macam–macam perdarahan pervaginamyaitu:
1. Abortus
2. Kehamilan Mola
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu hidup diluar kandungan.
Macam-macamabortusyaitu:
A. Abortus Imminens
Abortus imminens adalah
peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20
minggu, hasil konsepsi masih didalam uetrus dan tanpa adanya dilatasi
serviks.
Diagnosis abortus
imminens ditentukan bila pada wanita hamil terjadi perdarahan melalui
ostium uteri eksternum, disertai mules-mules sedikit atau tidak sama
sekali, besarnya uterus sesuai dengan usia kehamilan, serviks belum
membuka, dan tes kehamilan positif.Penanganan: tidak perlu pengobatan
khusus atau tirah baring total, jangan melakukan aktivitas fisik
berlebihan atau hubungan sek sual, jika: perdarahan berhenti lakukan
asuhan antenatal seperti biasa. Lakukan penilaian jika perdarahan
terjadi lagi.Perdarahan terus berlangsung nilai kondisi janin (uji
kehamilan atau USG) lakukan konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain.
B. Abortus Insipiens
Abortus
insipiens adalah peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20
minggu dengan adanya dilatasi serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil
konsepsi masih dalam uterus. Rasa mules labih sering dan kuat,
perdarahan bertambah.Penanganannya: bila ada tanda–tanda syok maka atasi
dulu dengan pemberian cairan dan tranfusi darah. Kemudian keluarkan
jaringan secepat mungkin dengan metode digital dan kuretase. Setelah itu
beri obat–obat uterotonika dan antibiotika.
C. Abortus Inkomplit
Abortus
inkomplit adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan
sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa teringgal didalam serviks. Pada
pemeriksaan vaginam, kanalis servikalis terbuka dan jaringan dapat
diraba dalam cavum uteri atau kadang-kadang sudah menonjol dari ostium
uteri eksternum.
Perdarahan yang terjadi
pada abortus inkomplitus dapat banyak sekali, sehingga dapat menyebabkan
syok dan perdarahan tidak akan berhenti sebwlum sisa hasil konsepsi
dikeluarkan. Apabila abortus inkomplitus disertai syok karena
perdarahan, segera atasi syok, setelah keadaan menbaik baru dilakukan
pengeluaran sisa konsepsi.Penanganannya: bila ada tanda–tanda syok maka
atasi dulu dengan pemberian cairan dan tranfusi darah. Kemudian
keluarkan jaringan secepat mungkin dengan metode digital dan kuretase.
Setelah itu beri obat–obat uterotonika dan antibiotika.
D. Abortus komplit
Pada
abortus kompletus semua hasill konsepsi sudah keluar, ditemukan
perdarahan sedikit, ostium uteri telah menutup, dan uterus sudah mulai
mengecil.
Diagnosis
dapat dipermudah bila hasil konsepsi yang telah keluar dapat diperiksa
apakah sudah keluar semua dengan lengkap. Penderita dengan abortus
kompletus tidak memerlukan pengobatan secara khusus, hanya apabila
ditemukan anemia perlu diberi sulfas ferrosus (tablet Fe) atau
transfusi.
E. Missed abortion
Missed abortion adalah
keadaan dimana janin sudah mati, tetapi tetap berada dalamrahim dan
tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih. Penanganan: berikan obat
dengan maksud agar terjadi his sehingga fetus dan desidua dapat
dikeluarkan, kalau tidak berhasil lakukan dilatasi dan kuretase.
Hendaknya juga diberikan uterotonika dan antibiotika.
F. Kehamilan ektopik terganggu
Kehamilan
ektopik terjadi bila ovum yang telah dibuahi berimplantasi dan tumbuh
diluar cavum uteri. Pada keadaan ini besar kemungkinan terjadi keadaan
gawat. Keadaan gawat ini dapat terjadi apabila kehamilan ektopik
terganggu.
Nyeri
merupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik terganggu. Pada rubtur
tuba, nyeri perut bagian bawah terjadi terjadi secara tiba-tiba dan
intensitasnya disertai dengan perdarahan yang menyebabkan penderita
pingsan dan masuk dalam keadaan syok.
Perdarahan
pervaginam merupakan tanda penting kedua pada kehamilan ektopik
terganggu. Perdarahan yang berasal dari uterus biasanya tidak banyak dan
berwarna coklat tua. Pada kehamilan ektopik terganggu ditemukan bahwa
usaha menggerakkan serviks uteri menimbulkan rasa nyeri, demikian pula
cavum Douglas menonjol dan nyeri pada perabaan.
Kehamilan
ektopik terganggu sangat bervariasi, dari yang klasik dengan gejala
perdarahan mendadak dalam rongga perut dan ditandai oleh abdomen akut
sampai gejala samar-samar, sehingga sulit membuat diagnosis.
2. KehamilanMola
Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang tanpa janindan ditemukan jaringan seperti buah anggur.
Secara
makroskopik mola hidatidosa mudah dikela yaitu berupa
gelembung-gelembung putih, tembus pandang, berisi cairan jernih, dengan
ukuran bervariasi dari beberapa mm sampai 1-2 cm.
3) Hipertensi Gravidarum
Hipertensi dalam kehamilan
Gejala dan tanda yang selalu ada
|
Gejala dan tanda yang kadang-kadang ada
|
Diagnosis kemungkinan
|
Tekana diastolik ≥ 90 mmHg pada kehamilan < 20
minggu
|
Hipertensi kronik
|
|
Tekana diastolik 90-110 mmHg pada kehamilan < 20
minggu
Protein urin < ++
|
Hipertensi kronik dengan superimposed pre-eklamsia
ringan
|
|
Tekana diastolik 90-110 mmHg (2 ppengukuran berjarak
4 jam) pada kehamilan > 20 minggu
Proteinurin -
|
Hipertensi dalam kehamilan
|
|
Tekana diastolik 90-110 mmHg (2 ppengukuran berjarak
4 jam) pada kehamilan > 20 minggu
Proteinurin ++
|
Pre-eklamsi ringan
|
|
Tekana diastolok ≥ 110 mmhg pada kehamilan > 20
minggu
Proteinurin ≥ +++
|
Nyeri kepala (tidak hilang dengan analgesik biasa)
Penglihatan kabur
Oliguria (< 400ml/24 jam)
Nyeri abdomen atas (epigastrium)
Edema paru
|
Pre-eklamsi berat
|
Kejang
Tekanan diastolik ≥ 90 mmHg pada kehamilan > 20
minggu
Proteinurin ≥ ++
|
Koma
Sama seperti pre-eklamsi berat
|
Eklamsia
|
1) Nyeri
Perut Bagian Bawah
Nyeri perut pada kehamilan 22
minggu atau kurang kemungkinan merupakan gejala utama pada kehamilan ektopik
atau abortus, dapat juga disebabkan oleh sebab lain.
Nyeri perut bagian bawah dapat
ditemukan pada Apendisitis, Peritonitis, Kista ovarium, Sistitis, Pielonefritis
akut, Peritonitis. Pada keadaan-keadaan tersebut, nyeri perut mungkin disertai
dengan berbagai gejala dan tanda, seperti di bawah ini.
-
Kista Ovarium
+ Nyeri
perut
+ Tumor
adneksa pada periksa dalam
+ Massa
tumor di perut bawah
+
Perdarahan vaginal ringan
-
Apendisitis
+ Nyeri
perut bawah
+ Demam
+ Nyeri
lepas
+ Perut
membengkak
+ Anoreksia
+
Mual/muntah
+ Ileus
paralitik
+
Lekositosis
-
Sistitis
+ Disuria
+ Sering
berkemih
+ Nyeri
perut
+ Nyeri
retro/suprapubik
-
Pielonefritis akut
+ Disuria
+ Demam
tinggi/menggigil
+ Sering
berkemih
+ Nyeri
perut
+ Nyeri
retro/suprapubik
+ Nyeri
pinggang
+ Sakit di
dada
+ Anoreksia
+
Mual/muntah
-
Peritonitis
+ Demam
+ Nyeri
perut bawah
+ Bising
usus (-)
+ Nyeri
lepas
+ Perut
kembung
+ Anoreksia
+
Mual/muntah
+ Syok
1) Selaput Kelopak Mata Pucat
Anemia adalah masalah
medis yang umum terjadi pada banyak wanita hamil. Jumlah sel darah merah
dalam keadaan rendah, kuantitas dari sel–sel ini tidak memadai
untukmemberikan oksigen yang dibutuhkan oleh bayi.
Anemia sering terjadi
pada kehamilan karena volume darah meningkat kira–kira 50% selama
kehamilan. Darah terbuat dari cairan dan sel. Cairan tersebut biasanya
meningkat lebih cepat daripada sel- selnya. Hal ini dapat mengakibatkan
penurunan hematokrit (volume, jumlah atau persen sel darah merah dalam
darah). Penurunan ini dapat mengakibatkan anemia.Penanganannya: anemia
dapat ditangani dengan minum tablet zat besi dan istirahat cukup.
Komplikasi anemia dalam
kehamilan memberikan pengaruh langsung terhadap janin sedangkan
komplikasi pada kehamilan trimester I yaitu anemia dapat menyebabkan
terjadinya missed abortion, kelainan kongenital, abortus/ keguguran.
Sebagian besar kematian
ibu terjadi selama masa pasca salin.Oleh karena itu sangatlah penting
untuk membimbing para ibu dan keluarganya mengenai tanda-tanda bahaya
yang menandakan bahwa ia perlu segera mencari bantuan medis.
Tanda-tandanya antara lain:
· perdarahan vagina yang luar biasa atau tiba-tiba bertambah banyak
· pengeluaran sekret vagina yang baunya menusuk
· rasa sakit di bagian bawah abdomen/punggung
· sakit kepala hebat dan terus-menerus
· pembengkakan di wajah dan tangan
· demam,muntah,rasa sakit waktu berkemih
· payudara memerah,panas dan terasa sakit
Tanda-tanda yang dialamiibupada TM 2 yaitu:
1. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang bisa
terjadi selama kehamilan, dan sering kali merupakan ketidaknyamanan yang
normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah
serius dalam kehamilan adalah sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak
hilang dengan beristirahat. Terkadang sakit kepala yang hebat tersebut,
ibu mungkin menemukan bahwa penglihatanya menjadi kabur atau terbayang.
Hal ini merupakan gejala dari pre-eklamsia dan jika tidak diatasi dapat
menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian.
Penanganannya dengan:
Jika ibu tidak sadar atau kejang, segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat daruratan.
Segera lakukan observasi
terhadap keadaan umum termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, dan
pernafasan) sambil mencari riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari
pasien dan keluarganya.
Komplikasinyadapatberupa:
Nyeri kepala pada masa
hamil dapat merupakan gejala pre-eklampsia, suatu penyakit yang terjadi
hanya pada wanita hamil, dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang
maternal, stroke, koagulopati dan kematian.
2. Penglihatan Kabur
Penglihatan menjadi
kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit kepala yang hebat,
sehingga terjadi oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang
mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan
serebral (nyeri kepala, kejang), dan gangguan penglihatan. Perubahan
penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia.
Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa
adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau
berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang.
Selain itu adanya
skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan tanda-tanda yang menujukkan
adanya pre-eklampsia berat yang mengarah pada eklampsia. Hal ini
disebabkan adanya perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di
korteks cerebri atau didalam retina (oedema retina dan spasme pembuluh
darah).
Penanganan Umum
1. Jika tidak sadar
atau kejang. Segera dilakukan mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan
menyiapkan fasilitas tindakan gawat darurat.
Segera dilakukan
penilaian terhadap keadaan umum termasuk tanda–tanda vital sambil
menanyakan riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien atau
keluarganya.
Komplikasi yang ditimbulkan antala lain kejang dan eklamsia
3. Bengkakpadawajah, kaki dantangan
Oedema ialah penimbunan
cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh, dan dapat diketahui dari
kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka.
Oedema pretibial yang ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa,
sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan diagnosis pre-eklampsia.
Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada
kaki yang biasanya hilang setelah beristirahat atau meninggikan kaki.
Oedema yang mengkhawatirkan ialah oedema yang muncul mendadak dan
cenderung meluas. Oedema biasa menjadi menunjukkan adanya masalah serius
dengan tanda-tanda antara lain: jika muncul pada muka dan tangan,
bengkak tidak hilang setelah beristirahat, bengkak disertai dengan
keluhan fisik lainnya, seperti: sakit kepala yang hebat, pandangan mata
kabur dll. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau
pre-eklampsia.
Penanganan Umum
- Istirahat cukup
- Mengatur diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein dan mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak.
- Kalau keadaan memburuk namun memungkinkan dokter akan mempertimbangkan untuk segera melahirkan bayi demi keselamatan ibu dan bayi.(Hendrayani, 2009:3)
Komplikasi
Kondisi ibu disebabkan
oleh kehamilan disebut dengan keracunan kehamilan dengan tanda–tanda
oedema (pembengkakan) terutama tampak pada tungkai dan muka, tekanan
darah tinggi dan dalam air seni terdapat zat putih telur pada
pemeriksaan urin dan laboratorium.
4. Gerakan Janin Berkurang
Ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan 22 minggu atau selama persalinan.
Penanganan Umum
1. Memberikan dukungan emosional pada ibu
2. Menilai denyut
jantung janin (DJJ): a) Bila ibu mendapat sedative, tunggu hilangnya
pengaruh obat, kemudian nilai ulang; b) Bila DJJ tidak terdengar minta
beberapa orang mendengarkan menggunakan stetoskop Doppler. (Saifuddin,
2002 : 109)
Komplikasi
Komplikasi yang timbul adalah IUFD dan featal distress.
Tanda-tandabahaypadaibuhamil TM 3
1. Perdarahan pervaginam
Perdarahan pada
kehamilan setelah 22 minggu sampai sebelum bayi dilahirkan disebut
sebagai perdarahan pada kehamilan lanjut atau perdarahan antepartum.
Gejala dan tanda
utama
|
Faktor
predisposisi
|
Penyulit lain
|
Diagnosis
|
Perdarahan tanpa
nyeri, usia gestasi >22 minggu
Darah segar atau
kehitaman dengan bekuan
Perdarahan dapat
terjadi setelah miksi atau defekasi, aktivitas fisik, kontraksi koitus
|
Grande multipara
|
Syok
Aperdarhan
setelah koitus
Tidak ada
kontraksi uterus
Bagian terndah
janin tidak masuk PAP
Kondisi janin
normal atau terjadi gawat janin
|
Plasenta previa
|
Perdarahan
dengan nyeri intermitten atau menetap
Warna darah
kehitaman dan cair tetapi mungkin ada bekuan jika solisio relatif baru
Jika ostium
terbuka terjadi perdarahan warna merah segar
|
Hipertensi
Versi luar
Trauma abdomen
Poligidramnion
Gemelli
Defisiensi gizi
|
Syok yang tidak
sesuai dengan jumlah darah yang keluar
Anemia berat
Melemah atau
hilangnya gerakan janin
Gawat janin atau
hilangnya denyut jantung janin
Uterus tegang
dan nyeri
|
Solusio plasenta
|
1. Solusio Plasenta
Solusio plasenta adalah
terlepasnya plasenta yang letaknya normal pada korpus uteri sebelum
janin lahir. Biasanya terjadi pada trimester ketiga, walaupun dapat pula
terjadi setiap saat dalam kehamilan. Kehamilan dapat lepas sebagian
atau seluruhnya. Bila plasenta yang terlepas seluruhnya disebut solusio
plasenta totalis. Bila hanya sebagian disebut solusio plasenta parsialis
atau bisa juga hanya sebagian kecil pinggir plasenta yang lepas disebut
rupture sinus marginalis.
Perdarahan yang terjadi karena lepasnya plasenta ini dapat mengalir
keluar yaitu pada solusio plasenta dengan perdarahan keluar. Sedangkan
pada solusio plasenta dengan perdarahan tersembunyi dibelakang plasenta.
Dapat pula terjadi kedua-duanya atau perdarahanya menembus selaput
ketuban masuk kedalam kantung ketuban.
2. Plasenta Previa
Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen
bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruhnya pembukaan jalan
lahir. Pada keadaan normal plasenta terletak pada bagian atas uterus
Plasenta dapat menutupi seluruhnya pembukaan jalan lahir yang disebut
plasenta previa totalis, apabila sebagian jalan lahir yang tertutup
jaringan plasenta maka disebut plasenta previa parsialis. Sedangkan
apabila pinggir plasenta berada tepat pada pinggir pembukaan disebut
plasenta previa marginalis.
Penyebab utama pada perdarahan antepartum adalah solusio plasenta dan
plasenta previa. Selain kedua penyebab utama tersebut, perdarahan pada
kehamilan lanjut dapat pula disebabkan oleh hal lain misalnya ruptur
uteri atau gangguan pembekuan darah.
Gejala dan tanda
utama
|
Faktor
predisposisi
|
Penyulit lain
|
Diagnosis
|
Perdarahan intra
abdominal dan atau vaginal
Nyeri hebat
sebelum perdarahan dan syok yang kemudian hilang setelah terjadi regangan
hebat pada perut bawah
|
Riwayat SC
Partus lama atau
kasep
Disproporsi
kepala
Kelainan
letak/presentasi
Persalinan
traumatik
|
Syok atau
takhikardia
Adanya cairan
bebas intra abdominal
Hilangnya gerak
dan DJJ
Bentuk uterus
abnormal atau kontumnya tidak jelas
Nyeri raba atau
tekan diding perut dan bagian janin mudah dipalpasi
|
Rupture uteri
|
Perdarahan
berwarna merah segar
Uji pembekuan
darah tidak menunjukkan adanya bekuan darah setelah 7 menit
Rendahnya faktor
pembekuan darah, fibrinogen, trombosit, fragmentasi sel darah merah
|
Solusio plasenta
Janin mati dalam
rahim
Eklampsia
Emboli air
ketuban
|
Perdarahan gusi
Gambaran memar
bawah kulit
Perdarahan dari
tempat suntikan dan jarum infuse
|
Gangguan
penbekuan darah
|
Keluar cairan pervaginam
Pengeluaran cairan
pervaginam pada kehamilan lanjut merupakan kemungkinan mulainya
persalinan lebih awal. Bila pengeluaran berupa mucus bercampur darah dan
mungkin disertai mules, kemungkinan persalinan akan dimulai lebih awal.
Bila pengeluaran berupa cairan, perlu diwaspadai terjadinya ketuban
pecah dini (KPD). Untuk menegakkan diagnosis KPD perlu diperiksa apakah
cairan yang keluar tersebut adalah cairan ketuban. Pemeriksaan
dilakukan dengan menggunakan speculum untuk melihat darimana asal
cairan, kemudian pemeriksaan reaksi pH basa.
2. Gerakan janin tidak terasa
Apabila ibu hamil tidak
merasakan gerakan janin sesudah usia kehamilan 22 minggu atau selama
persalinan, maka waspada terhadap kemungkinan gawat janin atau bahkan
kematian janin dalam uterus.Gerakan janin berkurang atau bahkan hilang
dapat terjadi pada solusio plasenta dan ruptur uteri.
Menurut Sadovsky jumlah
rata-rata pergerakan fetus perminggu adalah 50-950 gerakan. Variasi
hariannya yang paling rendah adalah 4-10 per 12 jam pada kehamilan
normal.
Gejala dan tanda
yang selalu ada
|
Gejala dan tanda
yang kadang ada
|
Diagnosis
kemungkinan
|
Gerakan janin
berkurang atau hilang
Nyeri perut
hilang timbul atau menetap
Perdarahan
pervaginam sesudah 22 minggu
|
Syok
Uterus tegang
atau kaku
Gawat janin atau
DJJ tidak terdengar
|
Solusio placenta
|
Gerakan janin
berkurang atau hilang
DJJ abnormal
(<100/menit atau >180/menit)
|
Cairan ketuban
bercampur dengan mekonium
|
Gawat janin
|
Gerakan
janin/DJJ hilang
|
Tanda-tanda
kehamilan berhenti
Tinggi fundus
uteri berkurang
Pembesaran
uterus berkurang
|
Kematian janin
|
Gerakan janin dan DJJ tidak ada
Perdarahan
Nyeri perut
hebat
|
Syok
Perut kembung
atau cairan bebas intra abdominal
Kontur uterus
abdominal
Abdomen nyeri
Bagian-bagian
janin teraba
Denyut nadi ibu
cepat
|
Rupture uteri
|
6. Nyeri perut yang hebat
Nyeri perut kemungkinan
tanda persalinan preterm, ruptur uteri, solusio plasenta. Nyeri perut
hebat dapat terjadi pada ruptur uteri disertai shock, perdarahan intra
abdomen dan atau pervaginam, kontur uterus yang abnormal, serta gawat
janin atau DJJ tidak ada.
7. Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya
- Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22 minggu, ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun kehamilan aterm.Penangannaumum:
- Konfirmasi usia kehamilan, kalau ada dengan USG
- Dilakukan pemeriksaan inspekulo (dengan speculum DTT) untuk menilai cairan yang keluar (jumlah, warna,bau) dan membedakan dengan urin.
- Jika ibu mengeluh perdarahan akhir kehamilan (setelah 22 minggu), jangan lakukan pemeriksaan dalam secara digital.
- Mengobservasi tidak ada infeksi
- Mengobservasi tanda–tanda inpartu (Saifuddin, 2002: 112)
Komplikasi
- Perdarahan pervaginam dengan nyeri perut, pikirkan solusio plasenta
- Tanda–tanda infeksi (demam, cairan vagina berbau)
- Jika terdapat his dan darah lendir, kemungkinan terjadi persalinan preterm
8. Kejang
Pada umumnya kejang
didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejala–gejala
sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat,
penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang
dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklamsia. Penanganan umum:
1. Baringkan pada sisi kiri tempat tidur arah kepala ditinggikan sedikit untuk mengurangi kemungkinan aspirasi secret, muntahan, atau darah
1. Baringkan pada sisi kiri tempat tidur arah kepala ditinggikan sedikit untuk mengurangi kemungkinan aspirasi secret, muntahan, atau darah
2. Bebaskan jalan nafas
3. Hindari jatuhnya pasien dari tempat tidur
4. Lakukan pengawasan ketat
Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul antara lain: syok, eklamsia, hipertensi, proteinuria
9. Demam Tinggi
Ibu hamil menderita
deman dengan suhu tubuh lebih 38° C dalam kehamilan merupakan suatu
masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam
kehamilan.Penanganan umum: demam tinggi dapat ditangani dengan:
istirahat baring, minum banyak, kompres untuk menurunkan suhu.
Komplikasi yang
ditimbulkan akibat mengalami demam tinggi antara lain: sistitis (infeksi
kandung kencing), pielonefritis Akut (infeksi saluran kemih atas).
B. Kebutuhan Kunjungan Ibu Hamil Pada Trimester 1,2,3
Kebutuhan kunjungan pada ibu hamil ada 2 yaitu kunjungan awal ibu hamil dan kunjungan ulang ibu hamil.
1) Kunjungan
awal ibu hamil, hal ini penting bagi ibu karena pada kunjungan awal
ibu digunakan untuk mendetekasi atau memastikan apakah ibu itu benar
hamil atau tidak. Dalam kunjungan awal ini biasanya ibu ditemani dengan
suami dan ibu dalam melakukan kunjungan awal ini sudah mengalami
tanda-tanda bahwa ia sedang hamil, seperti mual, muntah, badan menjadi
lemas, pusing, dll.
2) Kunjungan
ulang ibu hamil, hal ini digunakan untuk memeriksa dan memantau
perkembangan janin yang ada dalam kandungan ibu. Kunjungan ulang ini
dilakukan minimal 4 kali dalam masa kehamilan yaitu 1kali pada TM 1,
1kali pada TM 2 dan 2kali pada TM 3. Tapibagiibu yang mempunyai keuangan
mapan dapat memeriksakan kehamilannya 1x dalam sebulan sampai usia
kehamilan 28 minggu, memeriksakan kehamilannya 2x dalam sebulan antara
usia kehamilan 28-36 minggu dan jika sudah memasuki usia kehamilan 36
minggu sampai kelahiran ibu dapat memeriksakan kehamilannya 4x dalam
sebulan.
PEMERIKSAAN PADA KUNJUNGAN IBU HAMIL
Pemeriksaan
fisik
|
Pemeriksaan
laboratorium
|
Pemeriksaan
panggul
|
Riwayat
kehamilan
|
BB, TTV
|
Protein urin
|
Pelvimetri
klinik
|
Gerakan janin
|
Leopold
|
HB
|
VT
|
Masalah atau
tanda bahaya
|
Reflek
|
Glukosa
|
Keluhan dan
kekhawatiran
|
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat kunjungan ibu hamil yaitu:
1. Dari pihak ibu:
1) Tekanan darah
2) BB
3) Gejala
atau tanda seperti sakit kepala, perubahan visus, sakit abdomen,
nausea, muntah, perdarahan, disuria, air ketuban pecah, dll.
a. TFU
b. Keadaan serviks
c. Ukuran pelvis
2. Dari pihak janin:
1) DJJ
2) Ukuran janin (TBJ, taksiran berat janin)
3) Letak dan presentasi, masuknya kepala
4) Kembar atau tunggal
3. Laboratorium:
1) Hb
2) STS pada trimester 1,2,3
3) Kultur untuk gonokokus
4) Protein dalam urin bila diperlukan.
DIAGNOSIS
Kehamilan Normal adalah
kehamilan dimana ibu dalam keadaan sehat, tidak ada riwayat obstetric
buruk, ukuran uterus sama/sesuai usia kehamilan serta hasil pemeriksaan
fisik dan laboratorium normal.
Untuk kategori kehamilan
dengan masalah khusus memiliki gambaran seperti masalah keluarga atau
psikososial, kekerasan dalam rumah tangga dan kebutuhan finansial.
Kehamilan dengan masalah
kesehatan yang membutuhkan rujukan untuk konsultasi dan atau kerjasama
penanganannya seperti hipertensi, anemia berat, preeklampsia,
pertumbuhan janin terhambat, infeksi saluran kemih, penyakit kelamin dan
kondisi-kondisi lain yang dapat memburuk selama kehamilan.
Kehamilan dengan kondisi
kegawatdaruratan yang membutuhkan rujukan segera misalnya perdarahan,
eklampsia, ketuban pecah dini, atau kondisi-kondisi kegawatdaruratan
lain pada ibu dan bayi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar